Mu'tazilah Mulai Bersemayam Pada Kaum Muslim Indonesia

Jaib Najhan ::: Mu'tazilah Mulai Bersemayam Pada Kaum Muslim Indonesia
Berpikir dan mencoba memikirkan bagaimana nasib negeri dan juga agama di negara ini, sering saya mencari cara yang menurut saya baik untuk terciptanya kehidupan islami di indonesia, dan tentunya islam yang selamat yaitu islam Ahlus Sunnah Wal Jama'ah (Baca: Pengertian Ahlus Sunnah Wal Jama'ah (ASWAJA)). dan pernah suatu ketika terbesit dalam benak saya suatu aliran kelompok dalam islam yaitu Mu'tazilah. Kelompok Mu'tazilah (atau bisa juga ditulis dengan Muktazilah menurut EYD) adalah suatu kelompok atau madzhab yang sudah divonis sesat oleh kelompok Ahlus Sunnah Wal Jama'ah yang mana dulu mu'tazilah itu tidak meyakini Al-Qur'an sebagai firman namun sebagai salah satu makhluk Allah, dan juga bergerak dengan menjilat kepada pemerintah dan juga mengatakan kekuatan itu milik diri sendiri, mengutamakan akal daripada nas atau lebih mudahnya nas ditolak apabila tidak sesuai dengan akal mereka (kemauan mereka).

Coba kita lihat bagaimana keadaan ummat islam sekarang!
Saya melihat banyak tokoh atau kelompok yang mempunyai gaya gaya mu'tazilah, tatkala pemerintah melakukan kesalahan pasti akan muncul yang konon katanya adalah ulama, lalu dengan berbagai dalil dia memberikan pembelaan kepada oknum pemerintah yang ia hendak jilat, bahkan sampai dalil yang sebenarnya sangat tidak masuk akal untuk dibuat dalil karena hanya berdasarkan cerita yang tidak jelas asal usulnya dan juga tidak biasa diceritakan dalam pesantren oleh ulama ulama sepuh. bahkan tatkala ada pelecehan agama, pelecehan Al-Qur'an mereka memberikan pembelaan. anehnya pembelaannya sangat mirip dengan gaya mu'tazilah, yaitu menyatakan "Al-Qur'an tidak akan pernah hina walau dihina dan islam tetap mulia walau tidak dimuliakan". ini adalah perkataan yang benar namun ditujukan kepada sesuatu yang salah. dan gaya bicara seperti ini juga mirip dengan sikap golongan syi'ah dan khawarij. Khawarij dulu menggunakan kalimat kalimat yang benar adanya namun ditujukan untuk menentang kebenaran yang lain, sehingga sayyidina ali berkata:
 "كَلِمَةُ حَقٍّ يُرَادُ بِهَا اَلْبَاطِلُ"

Ada kemiripan dengan gaya gaya kelompok atau tokoh islam sekarang yang selalu menggunakan kalimat atau ucapan yang benar namun ditujukan untuk kepentingan diri sendiri dan sebagai pembelaan untuk mencari sesuatu yang hanya Allah yang tahu apa sebenarnya yang mereka inginkan.

Ada sebagian kelompok yang sangat keras terhadap sesama islam, namun lembut terhadap mereka yang kafir dengan dalil islam rohmatal lil'alamin, apakah mereka lupa bagaimana sikap Rasul dan sahabat yang disebutkan oleh Allah dalam Alqur'an?:
 وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ
dan orang-orang yang bersama dengan dia (Nabi Muhammad) adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka.

Islam Rohmatal Lil 'Alamin itu benar, namun jangan sampai itu hanya digunakan untuk menyakiti sesama muslim atau hanya untuk menutupi kemauan nafsu untuk mendapatkan uang, jabatan atau apa saja yang sifatnya duniawi dan untuk nafsu duniawi dari golongan tertentu atau orang tertentu.

Di pihak lain kita juga bisa melihat bagaimana ulama yang memang sudah jelas bisa kita lihat ilmu beserta amalnya tidak dihormati, keturunan Rasul dicaci maki hanya untuk menjilat pemerintah atau orang atau kelompok yang punya harta melimpah, dan ada pula karena untuk menyelamatkan posisinya dan sebagian yang lain karena dirinya kalah pamor dan juga kalah mulia di sisi ummat.

Hal ini membuat saya berpikir, dan cukup membuat hati saya takut, karena memang saya takut ummat islam di indonesia ini sudah dirasuki paham khawarij atau mu'tazilah atau paham paham yang lain yang bertolak belakang dengan paham Ahlus Sunnah Wal Jama'ah yang tentunya akan membawa kepada Rohmatal Lil'alamin..